Lika
Liku Luka
Kutuliskan
secara eksplisit yang mungkin akan ku rangkai dalam diksi yang mungkin kurang
begitu kau suka atau mungkin yang membuatmu bertanya-tanya.
Terhitung
sejak hari ini, kala senja yang telah menghilang ke peraduan yang tergantikan
oleh sang rembulan. Kala itu, aku selalu
merasa sedih akan kehilanganmu. Kenangan akan perpisahan yang kau minta masih
terasa menyakitkan di hati ini, entah kenapa rasanya seperti kemarin saja.....
Rasanya
tak masuk di akal karena kau telah pergi dua tahun yang lalu, aku selalu merasa
gagal setiap kali aku kembali ke kota ini. Semua memori itu masih terekam
secara runtut di otakku, aku selalu ingat bagaimana setiap saat kita
menghabiskan waktu bersama.Rasanya sungguh tak enak di hati setiap kali aku
kembali ke kota ini, rasanya jantungku seperti berdetak perlahan, aku selalu
memikirkanmu, selalu membayangkan bahwa kita memang masih bersama. Namun
ternyata itu fana, itu hanyalah angan-angan kosong belaka, hanya gurauan yang
tak seharusnya mucul dalam benakku.
Aku
selalu bahagia setiap kali aku menjalani kehidupan ku di kota perantauan ku,
tanpa pernah tersirat sedetik pun raut wajahmu, aku selalu senang melakukan
aktivitas ku, kesibukan ku dan segala apapun itu demi meraih masa depan ku.
Maafkan
aku, ini semua memang aku yang salah, tak seharusnya aku bertindak bodoh
seperti ini, seperti merendah agar dapat memilikimu terus-terusan, maafkan atas
angan-angan liar ku ini. Aku tak tahu apa yang ku lakukan saat ini.
Aku
sadar, kini kau telah hidup berbahagia bersamanya, aku pun begitu, egois memang
rasanya menghiraukan pelangi ku yang telah membuatku kuat sedemikian rupa hanya
demi mengingatmu kembali dan membuatku berharap lagi. Tapi bagaimana? Aku tidak
bisa mencegah perasaan ini.
Memang,
hal tersulit yang ku alami saat ini ialah berbohong pada diri sendiri, aku tak
bisa mengelak, bahwa memikirkanmu itu seperti menjadi candu bagiku. Yaa,
mungkin ini rasanya kehilangan orang yang teramat disayangi. Meskipun aku tahu
dari yang lain, bahwa saat itu kamu hanya mencintai kebaikanku saja, bahkan
kamu pun tak pernah bangga sedikitpun pernah memilikiku, Tak apa, bagiku
kebahagiaanmu ialah hal yang terpenting yang harus aku berikan untukmu.
Mungkin
ini akan menjadi tulisan yang pertama dan terakhir untukmu. Ini tulisan ku
sebelum aku kembali ke kota perantauanku. Maaf, jika nantinya akan ada yang
tersakiti setelah membaca tulisan ku ini, aku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu
disini, jaga dirimu baik-baik ya, semoga sukses selalu. Terimakasih pernah
mengisi hari-hariku dengan indah. Aku selalu menyayangimu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar