Nama :
Ratna Lestyana Dewi
NIM :
11140950000007
Prodi/Semester :
Biologi A/Semester 4
Mata Kuliah :
Ekologi Perairan
Dosen Pengampu : Prof.
Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env. Stud.
PENGANTAR
EKOLOGI AIR TAWAR
Ekologi adalah sub kategori khusus dari studi keseluruhan
organisme dan lingkungan hidup mengenai bagaimana makhluk hidup memberikan
reaksi, dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya atau ekosistem. Ekologi air
tawar adalah studi tentang hubungan timbal balik antara air tawar organisme dan
lingkungan alam dan budaya mereka. Dengan mempelajari ekologi air tawar dapat
menemukan informasi penting tentang kesehatan dan kebutuhan sistem air tawar.
Ekologi air
tawar memiliki dua klasifikasi habitat yaitu :
1.
Dataran Tinggi
Habitat ini memiliki ciri-ciri diantaranya
suhunya lebih dingin, terdapat aliran sungai yang mengalir di dekat daerah
pegunungan.
2.
Dataran Rendah
Habitat ini memiliki ciri-ciri diantaranya
memiliki suhu yang lebih hangat, terdapat aliran sungai yang mengalir lambat,
memiliki dataran rendah yang relatif datar, dengan air yang memiliki komposisi
bahan-bahan organik dari hasil sedimentasi.
Terdapat empat
unsur utama dari lingkungan hidup yang membentuk ekosistem air tawar, yaitu :
a.
Elemen dan Senyawa
Unsur ini dibutuhkan untuk diserap oleh
organisme yang diperlukan sebagai sumber makanan untuk proses respirasi, dan
membantu dalam proses rantai makanan oleh tanaman.
b.
Tanaman
Unsur ini dibutuhkan karena tanaman mampu
mensintesis makanan dengan cara memanfaatkan energi dari senyawa organik yang
disebut dengan fotosintesis.
c.
Konsumen
Konsumen merupakan organisme yang dibutuhkan
karena mampu memberikan makanan dari bahan tanaman.
d.
Pengurai
Pengurai mampu menguraikan zat-zat sisa yang
sudah tidak terpakai di alam (bahan organik yang mati) yang kemudian hasil dari
pengurai ini diperlukan kembali oleh tanaman.
Faktor – Faktor Biotik dan Abiotik Pada Ekologi
Perairan
Pada dasarnya faktor abiotik merupakan
komponen tak hidup yang mampu mempengaruhi organisme hidup dari ekosistem air
tawar. Adapun yang termasuk ke dalam faktor abiotiknya yaitu faktor-faktor
lingkungan. Sementara pada faktor-faktor biotik dipengaruhi oleh tindakan
konsekuen spesies ketika berbagai spesies hadir agar dapat mempengaruhi kehidupan
sesama spesies di lingkungannya.
Cahaya matahari merupakan konstituen
utama dari ekosistem air tawar, karena mampu memberikan cahaya untuk produsen
utama yakni tanaman. Adapun terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi
intensitas dan lamanya waktu yang terkena daerah sinar matahari, yaitu :
-
Aspek
Aspek sangat menentukan karena saat matahari
sedang terbit hingga siang hari, lebih banyak cahaya yang dapat diserap ke
dalam air, sedangkan pada saat matahari terbenam, cahaya tidak terlalu banyak
sehingga sulit untuk diserap. Aspek matahari setiap harinya akan selalu
bervariasi tergantung pada waktu tahun.
-
Tutupan Awan
Awan yang menutupi suatu daerah akan
mempengaruhi intensitas dan lamanya penyinaran matahari sehingga spesies
tanaman akan mengalami masa kritis untuk menerima cahaya sebagai bahan
fotosintesis.
-
Musim
Empat musim yang berbeda akan mempengaruhi macam-macam
organisme yang hidup di suatu ekosistem tersebut, organisme tersebut mampu
hidup sesuai dengan kondisi tubuhnya yang mampu menyesuaikan dengan musim yang
ada.
-
Lokasi
Lokasi yang terbilang ekstrim membuat suatu
wilayah yang dilewati garis khatulistiwa akan menerima 12 jam sinar matahari
dan adapula yang mengalami kegelapan setiap hari hingga 6 bulan sinar matahari
dan 6 bulan mengalami kegelapan. Hal
yang demikian ini
-
Ketinggian
Ketinggian juga akan mempengaruhi aspek dari
sinar matahari, karena untuk setiap seribu meter di atas permukaan laut, suhu
rata-rata hampir satu derajat Celsius.
Masyarakat di Daerah Air Tawar & Lentic
Water
Masyarakat
dengan tipe ini adalah masyarakat yang dapat sangat bervariasi dalam
berpenampilan apapun. Salah satu dari elemen penting dari lingkungan ini yaitu
suhu yang masih efektif dengan daerah air yang lebih luas. Ketika ekosistem air
tawar ini dihumi, banyak faktor seperti osmosis, serta suhu yang menentukan
keseluruhan lingkungan agar organisme mampu untuk beradaptasi. Adapun faktor
utama yang mempengaruhi komunitas air adalah konsentrasi oksigen dari daerah
sekitar.
Konsentrasi oksigen terutama dipengaruhi oleh
tiga faktor, yaitu :
1.
Luas
permukaan di lingkungan terbuka
2.
Sirkulasi
Air, terutama karena terdapat diferensiasi suhu di beberapa wilayah
3.
Oksigen
yang dihasilkan dari proses respirasi, konsumsi, dan oksigen yang dikonsumsi
oleh hewan dan bakteri.
4.
Suhu,
dan pH
Melalui jutaan tahun setelah evolusi, binatang yang hidup di
lingkungan perairan memiliki diversifikasi untuk menempati relung ekologi yang
tersedia dalam ekosistem. Ketika mempelajari habitat dari organisme tertentu,
terdapat tiga bidang utama dari lingkungan air tawar yang dapat
diklasifikasikan sbb :
a.
Area
Profundal
Pada area ini,
hewan-hewan masih mengandalkan bahan organik sebagai sumber makanan, yang
bersumber dari daerah yang kaya akan energi namun dengan sinar matahari yang
kurang.
b.
Area
Pelagic
Area ini
ditemukan di bawah permukaan air, dengan cahaya matahari yang cukup tersedia
namun daerah ini tidak dekat dengan daerah pantai.
c.
Area
Benthic
Area ini menggabungkan semua
lingkungan air tawar (area profundal dan area pelagic)
Komunitas
Air Tawar (Lentic) & Hewan
Tanaman
yang hidup di sebagian atau keseluruhan yang terendam air (Hydrophytes) akan
bersimbiosis dengan tanaman tumbuhan air lainnya, yang nantinya akan memberikan
ganggang dan organisme dapat bertahan hidup di lingkungan sekitarnya. Sementara
hewan di lingkungan ini akan mengonsumsi ganggang kemudian terdapat pula
detritus yang mengurai bahan organik yang melimpah. Tanaman (Hydrophytes) ini
memiliki cara adaptasi yang evolusioner seperti contohnya tanaman ini memiliki
struktur yang kaku pada tanaman air tawar yang berbanding lurus dengan densitas
air (jauh lebih tinggi dari lingkungan udara terbuka). Hal ini menyebabkan
tanaman (Hydrophytes) lebih fleksibel terhadap adanya air pasang, dan mampu
mencegah kerusakan tanaman.
Adapun
adaptasi yang dapat dilakukan pada komunitas air tawar yaitu :
-
Ruang
Air (Spaces)
-
Luas
Daun
-
Kutikula
yang tebal
Tanaman
Air Tawar & Nutrisi
Tanaman juga membutuhkan nutrisi
yang terdapat di dalam tanah seperti Mg, N, P, dan K. Bberapa dari elemen ini,
terutama gas memang sudah terdapat di atmosfer, sementara karbon dioksida
dihasilkan dari penguraian bahan-bahan organik. Sementara oksigen tersedia dari
kegiatan fotosintesis dari tanaman.
Komunitas
Lotic
Lotic
atau yang disebut dengan arti air yang mengalir merupakan masyarakat yang
kehidupannya sangat dekat dengan komunitas air dari berbagai sumber seperti
curah hujan, air dari permukaan tanah, air bawah tanah, dan lain-lain. Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi kehidupan organisme pada komunitas ini, yaitu
adanya gerakan mineral dan batu yang disebabkan oleh kecepatan dan volume air
serta adanya erosi. Sementara itu terdapat beberapa faktor fisik dan kimia yang
menyediakan relung ekologi, sbb:
-
Suhu
-
Cahaya
-
Komposisi
Kimia
-
Material
Organik
Adapun keragaman spesies tanaman pada komunitas ini terlihat lebih
kecil karena hal ini berhubungan dengan lingkungannya seperti alga yang dapat
tumbuh di segala macam tempat yang berbeda dengan permukaan yang berbeda pula,
sehingga alga mampu untuk bertahan hidup pada ekosistem air karena telah
melakukan adaptasi secara evolusioner.
Sementara pada komunitas lotic terdapat hewan sessile yang dapat
bergerak dan tetap pada satu tempat. Hewan ini berukuran kecil, dan termasuk
protozoa dan beberapa spons air tawar. Hewan yang tergolong ke dalam komunitas
lotic memiliki beberapa adaptasi dari waktu ke waktu dengan cara:
-
Kait
(Claws)
Adapun yang
dimaksud dengan kait adalah suatu benda tajam yang dapat membantu hewan
tersebut menggali atau menggenggam saat berada di sekitar permukaan
-
Tubuh
yang merata
Adaptasi ini
dapat membantu hewan pada komunitas lotic untuk mampu menanggung beban yang
terdapat pada kekuatan air, dan mempermudah untuk berlindung di bawah batu.
-
Ramping
Hewan dengan
tubuh yang ramping mampu beradaptasi pada komunitas ini.
-
Terbang
Beberapa hewan
dari komunitas ini dapat terbang, hal ini memungkinkan hewan tersebut untuk
bergerak lebih cepat dan mudah.
Masyarakat
Air Tawar & Plankton
Plankton adalah organisme
mikroskopis yang hidup tersuspensi di dalam lingkungan air, dan merupakan salah
satu komponen penting dari komunitas air tawar. Di hampir setiap habitat dari
ekosistem air tawar terdapat ribuan organisme ini karena ukurannya yang relatif
mikroskopis. Plankton dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu :
1.
Fitoplankton
Fitoplankton merupakan tumbuhan mikroskopis yang memperoleh energi
melalui fotosintesis, mampu memproduksi dan melakukan proses daur ulang seperti
daur karbon, sulfur, yang sangat dibutuhkan di lingkungan masyarakat.
Fitoplankton yang lebih berlimpah terdapat pada daerah dengan intensitas cahaya
yang tinggi, karena fitoplankton mampu mengkonversi cahaya menjadi energi kimia
2.
Zooplankton
Terdiri dari golongan Crustacea dan Rotifera, dan merupakan
kategori yang ukurannya lebih besar dibandingkan dengan fitoplankton lainnya.
Zooplankton memiliki adaptasi yang evolusioner sehingga mampu bertahan hidup
dan jauh dari bahaya.
Polusi
di Ekosistem Air Tawar
Polusi pada ekosistem air tawar
dapat terjadi apabila terdapat peningkatan suhu yang kemudian akan mempengaruhi
tingkat oksigen yang tersedia secara bebas untuk organisme. Karena perubahan
suhu ini, kehidupan ekosistem akan terpengaruh. Selain itu, jika terdapat
periode hujan lebat dapat menyebabkan tingkat air yang berfluktuasi, yang pada
akhirnya akan mempengaruhi suhu air sehingga terkadang bahan-bahan kimia baru
masuk.
Adapun penggunaan sebagai lahan
rekreasi juga memiliki efek misalnya sampah-sampah yang menghalangi masuknya sinar matahari yang
dibutuhkan oleh produsen yaitu tumbuhan untuk berfotosintesis. Jika sinar
cahaya matahari terhalang akan menyebabkan tingkat keproduktivitasan produsen
menjadi menurun, dan jika organisme lain mengandalkan produsen maka proses
kehidupannya akan terancam.
Polusi pada tingkat molekuler dapat
terjadi apabila limbah bahan-bahan kimia dibuang ke dalam air, terutama dari
hasil industri atau pestisida dari lahan pertanian dapat mempengaruhi kualitas
lingkungan di air tawar. Jika hal ini terjadi, maka organisme tidak dapat
melakukan respirasi dan tidak dapat berfungsi secara optimal, sehingga
mengakibatkan kurangnya biomassa dalam keseluruhan ekosistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar