Rabu, 12 Juli 2017

KOMUNITAS TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA) ARBOREAL DAN TERESTRIAL DI TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK

KOMUNITAS TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA) ARBOREAL DAN TERESTRIAL DI TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK

COMMUNITY OF ARBOREAL AND TERRESTRIAL MOSS PLANTS (BRYOPHYTES)
OF THE MOUNT HALIMUN SALAK NATIONAL PARK

Ratna Lestyana Dewi*
*Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

*Corresponding author: lestyanaratna@gmail.com
 


Abstrak
Tumbuhan lumut (bryophyta) merupakan kelompok tumbuhan kecil yang menempati berbagai habitat, menjajah berbagai substrat terestrial, batang pohon, dan kanopi dengan kondisi lingkungan lembab, dan penyinaran yang cukup. Tumbuhan lumut (bryophyta) memberikan konstribusi untuk keanekaragaman hutan, baik dari segi struktur, dan proses di dalam suatu ekosistem hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman tumbuhan lumut (bryophyta) dari komunitas arboreal dan terestrial di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Secara keseluruhan ditemukan 36 spesies tumbuhan lumut (bryophyta) yang terdiri dari 20 spesies lumut daun (musci), 14 spesies lumut hati (hepaticeae), dan 2 spesies lumut tanduk (anthocerotaceae). Komunitas terestrial memiliki kekayaan yang lebih rendah dibandingkan dengan komunitas arboreal. Beberapa spesies tumbuhan lumut (bryophyta) dari komunitas arboreal yang paling sering dijumpai dengan frekuensi terjadinya perjumpaan >20% yaitu Syrrhopodon tristrichus, Floribundaria floribunda, Frullania sp., Achanthorrium papillatum, dan Pyrrobryum spiniforme. Sementara untuk spesies tumbuhan lumut (bryophyta) dari komunitas terestrial adalah Callicostella papillata, Syrrhopoodon tristrichus, Hypnaceae sp., Schistochila lamellata, dan Isothecium myosuroides.

Kata kunci: Arboreal; Bryophyta; Musci; Terestrial;

Minggu, 26 Februari 2017

Lika Liku Luka

Lika Liku Luka
Kutuliskan secara eksplisit yang mungkin akan ku rangkai dalam diksi yang mungkin kurang begitu kau suka atau mungkin yang membuatmu bertanya-tanya.

Jumat, 24 Februari 2017

Antara Cinta dan Takdir, Pilih mana?

Antara Cinta dan Takdir, Pilih mana?
Ku tuliskan beberapa rangkaian kata-kata ku ini kepada siapa saja yang merasa enggan memilih apakah cinta ataukah takdir?
Rasanya, cinta itu memang tak pernah salah
Cinta itu pasti akan kembali pada tuannya
Cinta itu akan sama-sama berjuang
Meskipun sudah terlalu jauh dan terlalu banyak ku mencintaimu
Sampai pada akhirnya aku bingung apa artinya cinta
Jika cinta, maka sedetik pun ia takkan berpaling
Takkan menoleh ke belakang, apalagi ke setiap sudut arah mata angin
Karena cinta itu nyata, ya antara aku dan kamu, bukan antara aku, kamu, dan dia
Jika cinta, maka pilihan hati ini takkan pernah salah
Karena cinta itu belajar, dan melengkapi
Tetapi takdir.......

Pelangi Ku yang Hilang

Pelangi Ku yang Hilang
Aku tahu, mungkin kita sudah berkenalan cukup lama di masa putih abu-abu kala itu. Akupun tahu dan paham betul bahwa saat itu aku dan kamu sudah memiliki kisah romansa yang sangat membahagiakan, iya dan kala itu semua terjadi sangat cepat.....
Berawal dari pertemuan aku dan kamu yang tak ku sangka-sangka, kau terus menatapku layaknya aku ini sesuatu yang sedang kau butuhkan, tapi maaf aku tak pernah menyadari akan adanya rasamu untukku, yang aku tahu bahwa kita ini hanyalah dua orang yang memiliki nasib serupa, yang merasa tidak diinginkan meski sedang cinta-cintanya, yang selalu memperjuangkan namun tak tahu dianya memperjuangkan siapa, yang terus mencintai dengan sabar namun tak pernah terbalaskan sempurna. Aku banyak tahu tentang dirimu dari orang lain, aku terus mencari tahu tentang dirimu, karena aku merasa bahwa kita memiliki kesamaan itu dan aku sangat empati terhadapmu.

Sabtu, 07 Januari 2017

REVIEW JURNAL

                                                TUGAS REVIEW JURNAL

Nama              : Ratna Lestyana Dewi                       Prodi   : Biologi 5A/ Semester 5
NIM                : 11140950000007                           Dosen  : Reno Fitri, M.Si
Tanggal          : 2 Januari 2017                                 Mata Kuliah  : Fisiologi Mikroba



                        Mikroba Sebagai Penghasil Senyawa Metabolit
                                                Sekunder (Antibiotik)

PENDAHULUAN
            Antibiotik merupakan substansi yang dihasilkan oleh organisme hidup yang dalam konsentrasi rendah dapat menghambat atau membunuh organisme lain (Zahner, 1972 dalam Hasim, 2003). Bagi negara berkembang munculnya bakteri yang resisten terhadap antibiotik merupakan masalah penting. WHO telah mengadakan penelitian terhadap 30 penyakit infeksi dan diketahui bahwa banyak strain bakteri penyebab penyakit infeksi yang resisten terhadap antibiotik (Heymann, 1996). Kemudian, terdapat pula permasalahan resistensi bakteri yang disebabkan oleh aktivitas enzim β-laktamase, dapat dikurangi dengan mencari antibiotik yang mampu menghambat aktivitas enzim.

Minggu, 01 Januari 2017

UJI KUALITATIF DAN UJI KUANTITATIF DNA

UJI KUALITATIF DAN UJI KUANTITATIF DNA
QUALITATIVE AND QUANTITATIVE TEST OF DNA
drh. Rr. Bhintarti Suryo Hastari, M. Biomed, Festy Aulyaur Rahmah, S.Si , Maulana Malik Assayiddin, Puri Dwi Nurmaulida, Ratna Lestyana Dewi*
Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
*Corresponding author : lestyanaratna@gmail.com
 

Abstrak
                Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan senyawa kimia penting pada makhluk hidup karena mengandung informasi genetik dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Isolasi DNA dilakukan  untuk memisahkan DNA dari bahan lain dengan prinsip sentrifugasi dan presipitasi. Uji kuantitatif DNA adalah analisis untuk menentukan kandungan atau jumlah DNA yang terdapat dalam suatu zat atau komponen zat yang sebelumnya telah diketahui keberadaan DNA plasmidnya dalam larutan dengan uji kualitatif. Tujuan praktikum ini adalah mampu melakukan isolasi DNA kromosomal bakteri dan juga melakukan uji kuantitatif DNA kromosomal. Metode dalam praktikum ini yaitu preparasi sampel, isolasi DNA, amplifikasi, elektroforesis horizontal gel agarosa, uji kuantitatif dengan sprektofotometer, dan sequencing DNA dengan metode sanger. isolasi DNA bakteri 16S RNA menghasilkan 3 tabung sampel ekstraksi dari bakteri Bacillus cereus dan 3 tabung sampel dari Acetobacter xylinum. Pada tahap amplifikasi dengan PCR, dihasilkan 12 tabung sampel dengan 2 macam formula yang dibedakan berdasarkan komposisi volume dari DNA template serta komposisi primer. Pada tahapan elektroforesis dihasilkan 14 pita DNA ladder dan 4 pita sampel yang terlihat sejajar dengan pita Marker. Nilai kemurnian DNA berada pada kisaran 0,304-0,771 sedangkan nilai konsentrasi berada pada kisaran 25-135 µg/ml.  Secara keseluruhan sampel, nilai kemurnian DNA berada di bawah 1,8, sehingga dapat dikatakan bahwa sampel DNA kurang murni dan kurang bersih.

Kata kunci: Amplifikasi, DNA, Purifikasi
Abstract
            Deoxyribonucleic acid (DNA) is an important chemical compound found in living organisms because it contains genetic information from one generation to the next. Isolation of DNA is done to separate the DNA from other materials with the principle of centrifugation and precipitation. Quantitative DNA test is an analysis to determine the content or the amount of DNA present in a substance or substances which components have previously been shown the presence of DNA plasmids in the solution with the qualitative test. The purpose of this lab is able to isolate the chromosomal DNA of bacteria and also perform a quantitative test of chromosomal DNA. The method in this lab is sample preparation, DNA isolation, amplification, horizontal agarose gel electrophoresis, quantitative assay with sprektofotometer, and DNA sequencing by the Sanger method. DNA isolation of bacterial 16S RNA extraction produces three sample tubes from the bacterium Bacillus cereus and 3 tube samples of Acetobacter xylinum. At this stage of amplification by PCR, produced 12 sample tubes with 2 different formula compositions are distinguished by the volume of DNA template and primer composition. At that stage produced 14 DNA electrophoresis ladder and four tape samples seen juxtaposed with a ribbon Marker. DNA purity value in the range of 0.304 to 0.771, while the concentration in the range of 25-135 pg / ml. Overall samples, DNA purity values ​​were under 1.8, so it can be said that the DNA sample is less pure and less clean.

Keywords: Amplification, DNA, Purification